Sabtu, 07 Januari 2012

artikel pendidikan

KARAKTERISTIK ANAK USIA SMP / REMAJA

BAB I. PENDAHULUAN

Bagi sebagian besar individu yang baru beranjak dewasa bahkan yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Kenangan terhadap saat remaja merupakan kenangan yang tidak mudah dilupakan, sebaik atau seburuk apaun saat itu. Sementara banyak orangtua yang memiliki anak berusia remaja merasakan bahwa usia remaja adalah waktu yang paling sulit. Banyak konflik yang dihadapi oleh orangtua dan remaja itu sendiri. Banyak orangtua yang menganggap anak remaja mereka masih perlu dilindungi dengan keteat sebab di mata orangtua para anak remaja masih belum siap menghadapi tantangan hidup orang dewasa.
Biasanya anak remaja zaman sekarang apa yang dia inginkan harus terpenuhi. Dan biasanya remaja selalu berpenampilan yang berpenampilan yang berlebihan agar dapat dikagumi ole orang lain. Sementara itu, anak remaja biasanya selalu ingin tahu apa yang dia belum diketahuinya. Anak remaja seringkali mempunyai tingkah laku yang berbeda.Bagaimana karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak usia SMP / Remaja?
BAB II. PEMBAHASAN

Dalam makalah yang saya buat, saya hanya akan membahas mengenai tumbuh dan kembangnya masa remaja khususnya anak usia SMP berusia 12-15 tahun.
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Pertumbuhan dimaksudkan untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni. Perubahan ukuran akibat bertambah banyaknya / bertambah besarnya sel misalnya ; bertambahnya tinggi badan, bertambahnya berat badan.
Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu yaitu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat diulang kembali.
Masa remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Pada masa ini, remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percinttan, dll.
Masa remaja merupakan masa untuk menari identitas / jati diri. Individu ingin mendapat pengakuan tentang apa yang ia dapat hasilkan bagi orang lain. Masa remaja termasuk masa yang sangat menetukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya.
Fase-fase masa remaja ( pubertas ) yaitu antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 15-18 tahun termasuk remaja pertengahan, 18-21 tahun termasuk remaja akhir.
Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak usia SMP dapat dibedakan, sebagai berikut :
v                 Pertumbuhan fisik
Pada masa remaja pertumbuhan fisik mengalami perubahan lebih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa dewasa. Pada fase ini remaja memerlukan asupan gizi yang lebih, agar pertumbuhan bisa berjalan secara optimal. Perkembangan fisik remaja jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan.
v                 Perkembangan seksual
Terdapat perbedaan tanda-tanda dalam perkembangan seksual pada remaja. Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya alat reproduksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami masa mimpi yang pertama, yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak perempuan, bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapatkan menstruasi yang pertama.
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri ataupun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda  bahwa sisitem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll. Anal laki-laki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testoterone. Entuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.
v                 Cara berfikir kausalitas
Hal ini menyangkut tentang hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orangtua, guru, lingkungan masiah menganggapnya sebagai anak kecil. Mereka tidak akan terima jika dilarang melakukan sesuatu oleh orang yang lebih tua tanpa diberikan penjelasan yang logis. Misalnya ; remaja makan didepan pintu, kemudian orang melarangnya sambil berkata “ pantang “. Sebagai remaja mereka akan menanyakan mengapa hal itu tidak boleh dilakukan dan jika orangtua tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan maka dia akan tetap melakukannya. Apabila guru atau pendidik dan orangtua tidak memahami cara berfikir remaja, akibatnya akan menimbulkan kenakalan remaja berupa perkelahian anatar pelajar.
Kemampuan berfikir pada remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membanyangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkina akibat atau hasilnya.
Pada kenyataan, di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia masih sangat banyak remaja bahkan orang dewasa yang belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan kognitif operasional formal ini. Hal ini bisa saja diakibatkan sistem pendidikan di Indonesia yang tidak banyak menggunakan metode belajar-mengajar satu arah ( ceramah ) dan kurangnya perhatian pada pengembangan cara berfikir anak.
Penyebab lainnya bisa juga diakibatkan oleh pola asuh orangtua yang cenderun masih memperlakukan remaja sebagai anak-anaka, sehingga anak tidak memilki keleluasaan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan mentalnya. Semestinya, seorang remaja sudah harus mampu mencapai tahap pemikiran abstrak supaya saat mereka lulus sekolah menengah, sudah terbiasa berpikir kritis dan mapu intuk menganalisisi masalah dan mencari solusi terbaik.
v                 Perkembangan sosial
Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku.
Oleh karena itu, setiap individu dituntut untuk menguasai ketramilan-ketramilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap ingkungan sekitarnya. Ketrampilan tersebut harus mulai dikembangkan sejak masih anak-anak, misalnya dengan memberikan waktu yang cukup buat anak-anak untuk bermain atau bercanda dengna teman-teman sebaya, memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai perkembangan anak, dsb. Dengan mengembangkan ketrampilan tersebut sejak didi maka akan memudahkan anak dalam memenuhi tugas-tugas perkembngan berikutnya sehingga ia dapat berkembang secara normal dan sehat.
Salah satu pola hubungan sosial remaja diwujudkan dengan membentuk satu kelompok. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orangtua dinomorduakan, sedangkan kelompoknya dinomorsatukan. Contohnya, apabila seorang remaja dihadapkan pada suatu pilihan untuk mengikuti acara keluarga dan berkumpul dengan teman-teman, maka dia akan lebih memilih untuk pergi dengan teman-teman.
Pola hubungan sosial remaja lain adalah dimulainya rasa tertarik pada lawan jenisnya dan mulai mengenal istilah pacaran. Jika dalam hal ini orangtua kurang mengerti dan melarangnya maka akan menimbulkan masalah sehungga remaja cenderung akan bersikap tertutup pada orangtua mereka. Anak perempuan secara biologis dan karater lebih cepat matang daripada anak laki-laki.   
v                 Perkembangan moral
Sebagian besar, para remaja mulai melihat adanya “ kenyataan “ lain diluar dari  yang selama diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalm melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.
Misalnya jika sejak kecil pada seorang anak diterpkan sebuah nilai moral yang menyatakan bahwa korupsi itu tidak baik. Pada masa remaja ia akan mempertanyakan mengapa dunia sekelilingnya membiarkan korusi itu tumbuh subur bahkan sangat mungkin korupsi itu dinilai baik dalam suatu kondisi tertentu. Hal ini tentu saja aan menimbulkan konflik nilai bagi snag remaja.
Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikr lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja menjadi bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban diluar lingkungan orangtua dan nilai yang dianutnya. Inni bisa menjadi berbahay jika “ lingkungan baru “ memberi jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diberikan oleh orangtua. Konflik dengan orangtua mungkin akan mulai menajam.
v                 Berfikir kepribadian
Secara umum penampilan sering diidentikkan dengan manisfestasi dari kepribadian seseorang, namun sebenarnya tidak. Karena apa yang tampil tidak sellu menggambarkan pribadi yang sebenarnya ( bukan aku yang sebenarnya ). Dalam hal ini, amatlah penting bagi remaj untuk tidak menilai seseorang berdasrkan penampilan semata, sehingga orang yang memilki penampilan tidak menarik cenderung dikucilkan. Disinilah pentingnya orangtua memberikan penanaman nilai-nilai yang menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa mendasarkan hal-hal pada fisik seperti materi atau penampilan.
Di era globalisasi saat ini, masuknya pengaruh budaya asing tak bisa dibendung lagi. Namun, jika tidak diimbangi dengan budaya bangsa sendiri, maka bisa berdampak buruk, terutama bagi anak-anak. Kalau ini terjadi, karakter bangsa dapat terancam, karena anak-anak adalah calon pemimpin masa depan.
BAB III. KESIMPULAN DAN PENUTUP

  • Kesimpulan
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Masa remaja sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan sebagai orang dewasa.
Fase-fase masa remaja(pubertas) yaitu antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal,15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, 18-21 termasuk masa remaja akhir.
Karakteristik anak remaja bisa dilihat dalam beberapa aspek yaitu dari pertumbuhan fisik, perkembangan seksual, cara berfikir kausalitas, emosi yang meluap-luap, perkembangan sosial, perkembangan moral, dan perkembangan kepribadian.
Remaja diharapkan lebih mengerti dirinya sendiri dan dimengerti orang lain, sehingga dapat menjalani persiapan masa dewasa dengan lancar. Dengan memanfaatkan semua kesempatan yang tersedia, terbentuklah kepribadian yang terpadu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan.Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri.
·        Penutup
Ternyata di era globalisasi ini, masuknya pengaruh budaya asing tak bisa dibendung lagi. Namun, jika tidak diimbangi dengan budaya bangsa sendiri, maka bisa berdampak buruk, terutama bagi anak-anak. Kalau ini terjadi, karakter bangsa dapat terancam, karena anak-anak adalah calon pemimpin masa depan.
Beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi perkembangan selanjutnya adalah
:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar